Source: kartanesia.com
Mendengar nama Kota Gudeg, sepertinya sudah tidak asing lagi. Tentu saja, Yogyakarta adalah kota penyandang gelar tersebut. Bukan tanpa alasan, melainkan memang gudeg tinggal dan bersemayam di sini sejak dulu kala.
Berbicara tentang gudeg, maka tak akan jauh-jauh dari Kampung Wijilan. Kampung yang lokasinya ada di timur Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta setiap harinya selalu ramai dengan wisatawan. Utamanya yang ingin mencicip makanan manis berbahan nangka, santan, serta rempah ini.
Kampung Wijilan adalah salah satu kampung yang berada di area jeron betengâ¹ atau masih dalam kawasan Kraton Yogyakarta sendiri. Artinya, di Wijilan ini, para abdi dalem tinggal. Sedangkan gudeg sendiri adalah buah karya dari para istri abdi dalem yang memiliki kemampuan membuat gudeg. Hingga saat ini, Kampung Wijilan menjadi sentra gudeg tersohor di Yogyakarta.
Source: bob.kemenparekraf.go.id
Adanya gudeg ini, berawal dari inisiasi Bu Slamet mendirikan warung gudeg untuk pertama kalinya sebelum Indonesia meredeka. Warung Bu Slamet ini bisa dibilang yang paling tua dan sampai sekarang masih bisa ditemui di Wijilan. Lalu, ada pula warung gudeg milik Bu Djuwariah atau saat ini kita mengenalnya dengan nama Gudeg Yu Djum.
Kampung Wijilan tentunya memiliki pasang surutnya sendiri hingga menjadi seperti sekarang. Dulu, kawasan ini pernah mengalami penurunan sekitar tahun 1980. Sekiranya perlu 13 tahun untuk kembali bangkit untuk menjadi Kampung Wijilan yang dikenal oleh banyak orang saat ini.
Source: Pinterest
Kampung Wijilan memiliki sepak terjangnya sendiri sebagai sebuah kampung abdi dalem sekaligus pusat kuliner khas Yogyakarta. Keberadaannya selalu dicari-cari orang untuk sekedar mencicip si manis gurih gudeg maupun membelinya untuk dijadikan oleh-oleh. Inovasi gudeg kering yang saat ini cukup popular lebih tahan lama dan cocok bila dijadikan buah tangan. Untuk sampai kesinipun, tidak sulit. Aksesnya mudah, mau berjalan kaki atau menaiki kendaraan bisa dilakukan.
Comments:
Leave a Reply