Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Mengancam Pariwisata Bali


Gunung Lewotobi Laki‑laki, salah satu dari sepasang stratovolcano di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali erupsi hebat sejak Selasa sore (17/6). Abu vulkanik menjulang hingga 11 km ke langit dan mengganggu penerbangan di Bali dan sekitarnya, memicu evakuasi ribuan warga, dan menaikkan status awas ke level 4, status tertinggi. Lewotobi adalah gunung kembar, puncak “Laki-laki” lebih pendek (~1.584 m) tapi aktif, dibentuk dari endapan andesit dan basalt-andesitik. 


Sekitar pukul 17.35–17.41 WITA, Lewotobi Laki‑laki mengeluarkan semburan abu dan asap pekat yang menebal langit sore, membuat sebagian desa lereng tampak gelap gulita. Letusan disertai gemuruh dan kilat vulkanik, fenomena alami saat gesekan partikel abu menimbulkan muatan listrik serta hawa panas (awan panas/pyroclastic flows) yang menyebar ke beberapa arah. Tinggi kolom abu mencapai 10–11 km, bahkan terlihat dari jarak 90–150 km, menurut AP dan Reuters. 


Kemudian pada tanggal 18 juni terjadi tujuh erupsi susulan. Erupsi susulan ini memuntahkan kerikil, debu, dan abu vulkanik yang mengepul lagi ke angkasa dalam waktu singkat. Status gunung dinaikkan ke level awas (4) oleh PVMBG/BMKG, dan radius bahaya diperluas menjadi 7-8 km. Abu vulkanik tertiup dan menyebar ke beberapa daerah di Bali dan Kupang. Di desa seperti Pululera dan Nurabelen, situasi sangat parah sehingga warga merasa “terperangkap” oleh hujan abu & kerikil saat letusan. 


Adapun salah satu dampaknya ialah pemberhentian sementara aktivitas penerbangan guna mengurangi resiko. Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali serta tiga bandara kecil di Flores (Maumere, Bajawa, Ende) ditutup/hentikan penerbangan sebagai langkah antisipasi. Puluhan penerbangan dari airlines internasional seperti Jetstar, Air New Zealand, Air India dan lainnya dibatalkan/dijadwalkan ulang hingga cuaca membaik. Hal ini juga akan berdampak pada sektor pariwisata. Beberapa penggerak pariwisata Bali dan sekitarnya secara tidak langsung akan mengalami penurunan pengunjung. Turunnya aktivitas pariwisata kemungkinan akan berlangsung dalam beberapa hari, tergantung dari aktivitas vulkanik.

Comments:

Leave a Reply

you may also like