Mencoba kuliner
khas Sunda, tak lengkap jika tidak ada Lalapan yang keberadaannya menjadi
pendamping nasi panas, dan sambal pada aneka makanan.
Lalap menjadi sajian lengkap untuk dinikmati bersama dengan makanan pokoknya atau Kuliner Khas Jawa Barat. Bahkan Orang Sunda merasa tak lengkap kalau kehadiran aneka ragam sayuran mentah disampingnya tidak ada.
Kata Lalapan sendiri berasal dari kata lalap yang berarti daun-daun muda, mentimun, petai merah, dan masih banyak lagi.
Lalapan yang ada pada kuliner khas Sunda, selain sebagai pelengkap, Lalapan bahkan menjadi tradisi dan karakter masyarakat Sunda. Untuk keberadaannya sendiri, dari Sumber yang ada sudah ada sejak ribuan tahun lamanya.
Makanan ini bahkan disebut dalam Parasati Taji 910 masehi yang ditemukan di Ponorogo. Dalam prasasti ini, lalapan dikenal sebagai kuluban Sunda.
Masuk ke tahun 1930-an, lalapan tak hanya berbentuk dedaunan mentah di tanah Sunda. Lalap juga berupa umbi seperti kunyit, atau kencur, buah-buahan muda, mentimun, juga bunga seperti kenikir, honje atau combrang.
(FOTO: instagram)
Lalapan memang sudan melekat dengan orang Sunda, selayaknya konsumsi lalapan sudah menjadi budaya, tradisi, dan karakter masyarakat Sunda.
Lalapan juga menggambarkan letak geografis dan keadaan alam tanah Sunda. Letaknya berada di wilayah Jawa Barat yang dikelilingi oleh gunung dan pegunungan, menjadikan tanah Sunda begitu subur.
Di tanah Sunda, berbagai jenis sayur mayur tumbuh dengan baik, dengan suasana alam yang dingin, membuat orang Sunda berupaya membuat makanan yang mampu meningkatkan rasa panas dalam tubuh.
Ada juga disebutkan Pewarisan budaya mengonsumsi lalapan terlihat dengan adanya mitos mengenai kecantikan dan rahasia kulit mulus gadis Sunda berkat makan lalapan sebagai gaya hidup. Meskipun kini banyak makanan Sunda yang modern, tetapi dalam penyajiannya tetap tak pernah lepas dari lalapan.
Comments:
Leave a Reply