Source: Pinterest
Perjalanan jauh menggunakan kendaraan, tentunya tidak bisa jauh dari yang namanya mabuk kendaraan. Mau itu mabuk darat, mabuk laut, ataupun mabuk udara, merupakan sebual hal lumrah yang dialami setiap manusia. Ketika mengalaminya, seseorang akan merasakan pusing, mual, dan tidak nyaman. Kondisi seperti ini dalam dunia medis disebut sebagai motion sickness atau penyakit gerakan.
Source: Freepik
Bagaimana motion sickness bisa terjadi?
Motion sickness sering dirasakan ketika seseorang menaiki kendaraan, wahana berkecepatan tinggi, ataupun menonton video tiga dimensi. Motion sickness bisa menyerang siapa saja, tidak memandang dari berbagai aspek. Namun, tidak perlu cemas karena motion sickness bukanlah penyakit yang berbahaya. Hanya saja, siapa yang akan tahan dengan perasaan tak nyaman selama perjalanan karen mabuk.
Penyebab utama dari motion sickness ialah kesalahpahaman otak dalam menerima sensor, seolah-olah tubuh tengah bergerak atau diam. Sinyal yang diterima otak tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya sedang terjadi. Contohnya saja, saat seseorang berada di dalam mobil dan melihat pemandangan jalanan yang dilalui. Walaupun tubuh tengah diam, otak tetep menerima sinyal bahwa tubuh bergerak. Nah, di sanalah otak akan bingung, sehingga menyababkan pusng, sakit kepala, juga bekeringat.
Source: Pinterest
Dibandingkan pengendara, motion sickness lebih berpotensi terjadi pada penumpang yang tidak menyetir. Hal ini terjadi karena pengendaran lebih mampu menekan pergerakan dan mengontrol sinyal yang dikirimkan pada otak. Makanya, banyak kasus motion sickness ini terjadi pada orang yang dibonceng.
Tentu ada cara sederhana untuk mengakali motion sickness, salah satu diantaranya adalah mengatur posisi duduk. Ada posisi duduk tertentu yang bisa dicoba untuk mencegah terjadinya mabuk perjalanan. Misalnya di mobil, posisi paling aman adala h duduk di depan. Sedangkan saat naik perahu, usahakan untuk mengambil tempat duduk di tengah. Berbeda lagi jika sedang berada di bus, ambilah posisi untuk duduk di dekat jendela.
Comments:
Leave a Reply