Menajajal Ungkrung, Ulat Jati yang Penuh akan Rasa


Source: sdlegundi2panggang.pendidikan.gunungkidulkab.go.id

Gunungkidul menjadi salah satu kabupaten di DIY yang terkenal akan makanan ekstrimnya. Selain belalang goreng yang sudah kerap dijajakan sebagai oleh-oleh khasnya, ada juga ungkrung ulat jati yang bisa diolah dan dimakan. Konsumsi ungkrung ulat jati ini dilakukan oleh masyarakat hampir di seluruh wilayah Gunung Kidul.

Ungkrung ulat jati adalah sebutan kepompong ulat jati.  Ungkrung lumrahnya akan muncul pada musim hujan di pohon jati. Ungkrung cukup mudah ditemukan bila musimnya telah tiba. Penghasil ungkrung yang cukup terkenal di Gunungkidul yaitu Kapanewon Ngawen.

Masyarakat Gunungkidul berbondong-bondong menangkap ungkrung setiap hari pada musim hujan. Waktu terbaik untuk mencari ungkrung adalah saat pagi hari, ketika ungkrung turun ke bawah. Serangga ini bisa ditemukan di bawah dedaunan jati ataupun pohon-pohon dimana mereka bergelantung. Tidak ada alat khusus untuk mencari ungkrung, hanya sebatas tangan dan plastik saja untuk wadah buruan.

Source: kabarinews.com

Ungkrung yang digoreng dengan bumbu garam dan bawang putih menjadi favorit masyarakat. Selain mudah diolah, rasanyapun gurih, pas disantap sebaga menu sarapan bersama nasi hangat. Selain itu, ungkrung bisa diolah menjadi menu-menu lain sesuai selera.

Tampaknya memang geli, tapi tidak disangka ungkrung mengandung banyak nutrisi baik, seperti protein dan lemak. Namun, perlu diwasapai bagi orang-orang yang memiliki alergi terhadap ungkrung. Sebab, kasus dampak setelah mengonsumsi ungkrung untuk kesehatan ini tidak terjadi sekali dua kali saja.

Masyarakat pencari ungkrung di Gunungkidul biasanya hanya akan mengonsumsi sendiri hasil buruannya. Hasil buruan pada hari sebelumnya akan diolah pada hari berikutnya. Tetapi, ada juga yang menjualnya untuk penghasilan tambahan. Harga satu kilo ungkrung sendiri konon katanya bisa mencapai ratusan ribu.

Apakah Anda berminat mencoba ungkrung?

Comments:

Leave a Reply

you may also like