source: Google Image
Musim peralihan, atau pergantian musim dari kemarau ke musim hujan dan sebaliknya, seringkali menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Perubahan suhu, kelembapan, serta kondisi cuaca yang tidak menentu bisa memengaruhi daya tahan tubuh, terutama bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit bawaan. Untuk itu, menjaga kesehatan selama musim peralihan sangat penting agar tetap produktif dan terhindar dari penyakit. Artikel ini menyajikan panduan lengkap tentang cara menjaga kesehatan secara menyeluruh selama musim peralihan.
Musim peralihan sering diiringi oleh peningkatan kasus penyakit seperti:
Flu dan batuk pilek
Demam berdarah dengue (DBD) akibat peningkatan populasi nyamuk
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
Alergi akibat debu dan serbuk bunga
Masalah kulit karena perubahan suhu dan kelembapan
Mengetahui resiko-resiko ini bisa membantu Anda bersiap dan mengambil langkah pencegahan lebih awal.
Daya tahan tubuh adalah pertahanan utama melawan infeksi. Untuk memperkuatnya:
Konsumsi makanan bergizi seimbang, pastikan Anda mengonsumsi protein, vitamin, mineral, dan serat yang cukup.
Perbanyak asupan vitamin C dan E, nutrisi ini dapat ditemukan dalam buah jeruk, stroberi, kiwi, bayam, dan kacang-kacangan.
Minum air putih yang cukup, tetap terhidrasi membantu sistem metabolisme dan ekskresi tubuh.
Cukup tidur, tidur selama 7-9 jam per hari sangat penting untuk regenerasi dan kekebalan tubuh.
Kelola stres, stres kronis dapat melemahkan daya tahan tubuh.
Penyakit menular seperti flu dan ISPA menyebar melalui udara dan kontak langsung. Maka dari itu:
Cuci tangan secara teratur dengan sabun
Gunakan masker di tempat umum atau saat merasa tidak enak badan
Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh (HP, meja, gagang pintu)
Jaga kebersihan rumah dan saluran air untuk mencegah sarang nyamuk
Olahraga tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kekebalan tubuh.
Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, yoga, bersepeda atau berenang minimal 30 menit sehari.
Hindari olahraga berat di tengah cuaca ekstrem, seperti terlalu panas atau hujan.
Pola makan berpengaruh besar pada kondisi tubuh. Selama musim peralihan:
Hindari makanan pedas, berlemak, atau terlalu manis yang dapat memicu peradangan.
Konsumsi makanan hangat seperti sup, jahe, dan minuman herbal untuk membantu menghangatkan tubuh.
Kurangi konsumsi makanan cepat saji atau olahan yang minim nutrisi.
Jangan anggap remeh gejala ringan seperti:
Bersin, batuk, dan tenggorokan gatal
Demam ringan
Nyeri otot atau kelelahan mendadak
Segera beristirahat dan periksakan diri jika gejala tidak membaik dalam dua hari. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.
Cek tekanan darah, kadar gula, dan kadar kolesterol secara rutin untuk menghindari gangguan yang memburuk selama musim peralihan. Cek kesehatan berkala penting dilakukan, terutama bagi:
Orang dengan penyakit kronis
Lansia
Anak-anak
Comments:
Leave a Reply