Pentingnya Pemeriksaan Medis Kejiwaan, Ini Gangguan Kesehatan Mental Yang Harus Diperiksa


Untuk mengetahui apakah mental kita benar-benar sehat, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut. Maka jangan malu untuk melakukan pemeriksaan medis kejiwaan. Ini merupakan rangkaian pemeriksaan untuk mengevaluasi kondisi kesehatan mental dan mendeteksi gangguan kejiwaan pada seseorang.

Pemeriksaan yang dilakukan dapat diantaranya melalui tanya jawab, pemeriksaan fisik, pengisian kuesioner dengan psikiater atau psikolog.

Setiap orang pasti tak terlepas dari stres atau cemas yang diakibatkan oleh tekanan situasi tertentu. Rasa stres dan cemas jugalah yang menjadi salah satu faktor psikologis utama dan dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.

Ada juga faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan kejiwaan, diantaranya faktor genetik, kerusakan otak, atau lingkungan.

Perlu ada upaya dalam menjaga kejiwaan atau kesehatan mental, maka pemeriksaan medis kejiwaan bisa dilakukan secara rutin maupun darurat.

Pemeriksaan secara rutin dilakukan untuk memeriksa kondisi kejiwaan pasien secara menyeluruh. Lalu pemeriksaan kejiwaan darurat lebih berfokus pada gejala, riwayat gangguan, dan perilaku sebelum mengalami gangguan kejiwaan.

Tujuan dilakukannya pemeriksaan, yaitu agar bisa mendeteksi gangguan mental dan perilaku pada seseorang. Pemeriksaan diperlukan karena tidak semua gangguan kejiwaan dapat terdeteksi dengan mudah. Diperlukan rangkaian yang berkelanjutan agar penanganan bisa tepat dilakukan.

(FOTO: pexels)

Pada saat pemeriksaan tentu penanganannya akan beragam, apalagi pernah ditemukan beberapa kasus, seseorang yang mengalami masalah kejiwaan, namun tidak menampakkan gejala atau tanda gangguan jiwa sama sekali.

Misal, orang dapat merasa sedih saat kehilangan rang yang dia cintai. Namun jika perasaan sedih tersebut berlangsung dalam jangka panjang bahkan menimbulkan tekanan batin, hal in akan menyebabkan gangguan tidur bahkan terburuk ada keinginan untuk bunuh diri. Kemungkinan ini menandakan adanya gangguan kejiwaan pada orang tersebut.

Perlu dilakukan pemeriksaan medis kejiwaan jika sudah mengalami gangguan mental seperti, Depresi, Gangguan bipolar, Gangguan kecemasan dan serangan panik, Obsessive compulsive disorder (OCD), Gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Selain itu terdapat masalah kejiwaan lainnya yakni Gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia, Gangguan kepribadian, Skizofrenia, Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), Fobia, misalnya fobia sosial atau keramaian, Kecanduan/adiksi, misalnya terhadap rokok, minuman beralkohol, narkoba, seks, atau berjudi.

Comments:

Leave a Reply

you may also like