Source: Jogja Budaya
Peninggalan Kerajaan Mataram Islam hingga kini masih bisa disaksikan di kawasan Kotagede. Salahsatunya adalah Sendang Seliran. Sendang ini konon katanya merupakan tempat pemandian kerabat Kerajaan Mataram Islam pada masanya. Namun, sampai sekarang Sendang Seliran masih kerap digunakan oleh masyarakat. Selain memiliki sejarah yang menarik, tempat ini juga dianggap sacral.
Sendang Seliran terdapat di Desa Jagalan, Banguntapan, Bantul. Sendang ini masih termasuk ke dalam Makam Kotagede, yaitu berada di sisi selatannya. Jaraknya juga tidak begitu jauh dari situs-situs lain, seperti Watu Gilang dan Watu Gatheng serta Pasa Kotagede.
Menuju ke Sendang Seliran, pengunjung harus sedikit menuruni anak tangga. Hal ini disebabkan posisi sendang berada di bawah Makam Kotagede. Untuk sampai ke sini, dari makam dihubungkan dengan gapura sebagai pintu masuk.
Sendang Seliran memiliki dua kolam pemandian. Pertama ada sendang seliran kakung di sisi barat yang bermata air dari bawah makam. Kedua, ada sendang seliran putri berada di sisi selatan yang bermata air di bawah pohon beringin yang dekat dengan jalan menuju sendang.
Source: jogja-ngangkring.com
Pada area sendang, terdapat sebuah makam bulus. Bulus bernama Kyai Duda Rejah ini merupakan binatang keramat mantan penghuni sendang yang usianya lebih dari 100 tahun. Kyai Duda Rejah mati ketika tahun 1987 silam.
Sendang Seliran punya keistimewaan tersendiri. Air pada sendang tidak pernah mengalami kekeringan. Pada sendang ini ada banyak ikan yang hidup, misalnya saja lele putih dengan panjang sekitar satu meter. Sendang ini juga masih digunakan sebagai pemandian. Biasanya Sendang Seliran akan ramai pada hari pasaran Legi. Sendang Seliran dibuka untuk umum.
Sudah menjadi tempat wisaya yang cukup terkenal, Sendang Seliran sering dikunjungi untuk mencari keberkahan. Hal tersebut dapat dilihat dari kelopak-kelopak bunga mawah dan dupa-dupa yang dibakar pada titik-titik tertentu. Meskipun begitu, Sendang Seliran tetaplah sebuah tempat yang menyimpan ceritanya sendiri serta keunikan yang selalu melekat sejak dulu sampai sekarang.
Comments:
Leave a Reply