Source: warta.jogjakota.go.id
Yogyakarta sebagai salah satu kota yang menarik, memang memiliki berbagai sisi unik. Termasuk dari sisi kulinernya yang sangat dikenal oleh khalayak luas. Sebut saja gudeg, krecek, bakpia, geplak, dan lain-lain.
Kali ini kita akan membicarakan tentang apem, tepatnya Apem Beras Bu Wanti. Kuliner yang sudah ada sejak tahun 90-an ini cukup terkenal karena olahannya yang lezat ketika dikonsumsi. Saat ini, usaha apem beras ini sudah dikelola oleh generasi kedua.
Terdapat dua kios yang bisa ditemui untuk menemukan apem beras ini. Kios pertama ada di area Pasar Ngasem yang buka setiap pukul 06.00 pagi sampai 08.00 pagi. Sedangkan kios kedua berada di kawasan Tamansari yang mulai buka pada pukul 10.00. Sebenarnya, untuk rasa, tidak ada yang berbeda. Hanya saja untuk pengemasan, di Pasar Ngasem dibungkus menggunakan kertas minyak dan di Tamansari dibungkus menggunakan longsongan yang membuat tampilannya jadi lebih cantik.
Source: warta.jogjakota.go.id
Produksi apem biasanya bisa mencapai 180 buah setiap harinya dengan harga Rp 3.000 per buah. Ada sedikit perbedaan bila produksi apem dilakukan pada bulan Ruwah (sebulan sebelum ramadhan). Pada permukaan apem akan diberikan daun dedep srep. Sebab pada saat bulan ini, apem biasanya digunakan untuk mengenang para leluhur.
Apem Beras Bu Wanti juga menerima pesanan apem dengan berbagai gaya. Apem memang dibuat dari tepung beras, tapi jika pembeli meminta apem dengan tepung thiwul untuk mendapatkan tekstur pecah, bisa diutarakan saja. Atau apem yang diberi irisan nangka juga bisa dipesan di sini. Proses pembuatannya juga masih terbilang tradisional. Jadi, tidak heran kalau rasanya memang autentik.
Apem Beras Bu Wanti ini memang sudah melegenda di Yogyakarta. Masyarakat pasti akan berbondong-bondong mencari apem ini. Bukan hanya warga lokal, turis mancanegarapun sering berkunjung ke sini. Utamanya turis Jepang karena menurut mereka, apem mirip dengan dorayaki.
Comments:
Leave a Reply